TEMPO.CO, Jakarta – Hari Raya Idul Adha umumnya dirayakan dengan pemotongan hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban merupakan bentuk ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena itu sebagian besar orang berlomba-lomba untuk mendonasikan hewan ternak untuk dijadikan hewan kurban.
Orang yang berlomba-lomba untuk mendonasikan hewan ternaknya terdiri dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah dari kalangan pesohor seperti politisi atau selebriti. Salah satu politisi yang menyumbangkan hewan ternak sebagai hewan kurban adalah Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.
“Alhamdulillah kami baru saja tadi menunaikan yang menjadi kewajiban kami untuk memberikan hewan kurban tadi dititipkan ke Korpri DKI yang akan dilakukan pemotongan di RPH Dharma Jaya ini,” ucap Anies seperti dikutip dari Tempo, 21 Juli 2021.
Hal yang menarik dari hewan kurban Anies Baswedan adalah jenis sapi yang ia kurbankan. Jenis sapi tersebut adalah sapi limosin. Jenis sapi ini selalu identik dengan para pesohor tanah air. Beberapa politikus dan selebriti yang menyumbangkan hewan kurban selalu menggunakan sapi limosin sebagai hewan kurbannya.
Harga yang ditawarkan oleh sapi limosin pun juga tidak main-main. Misalnya, seperti yang dilansir dari The Cattle Site, harga sapi limosin berkisar antara 90 juta hingga 5 miliar. Harga fantastis ini tentunya juga datang dengan segudang kualitas.
Dalam buku Bangsa-Bangsa Sapi, Panjono mengungkapkan bahwa sapi limosin merupakan sapi dengan postur yang sangat cocok untuk dijadikan sapi potong. Ketika baru saja lahir, sapi limosin memiliki berat tubuh yang bisa dibilang sama dengan sapi jenis lain, yakni 39 hingga 42 kilogram.
Namun, proses pertumbuhannya lebih pesat daripada jenis sapi lain. Setiap harinya sapi limosin bisa mengalami pertambahan berat badan dari 1,0 hingga 1,4 kilogram. Pertumbuhan ini membuat sapi limosin dewasa bisa mencapai bobot hingga satu ton.
Selain pertumbuhan yang pesat, sapi limosin juga memiliki tekstur daging yang berbeda. Purnawan Yulianto, dalam buku Beternak Sapi Limosin, menyebut tekstur daging sapi limosin lebih empuk dan lezat daripada tekstur daging sapi jenis lain. Selain lezat, daging sapi limosin juga rendah lemak. Menurut beberapa riset, sebanyak 95 persen daging sapi limosin bebas lemak.
Sapi limosin ternyata bukanlah sapi lokal. Dilansir dari Jurnal Fakultas Peternakan Universitas Andalas, sapi limosin berasal dari Eropa, tepatnya Perancis. Sementara itu, sapi limosin yang diternakkan di Indonesia merupakan hasil persilangan dengan sapi peranakan ongole atau sapi Jawa.
BANGKIT ADHI WIGUNA