vihara Boen San Bio

Vihara Boen San Bio menjadi salah satu vihara yang cukup populer di Tangerang. Vihara ini menjadi salah satu tempat peribadatan sekaligus situs sejarah penting di kota Tangerang untuk memahami penyebaran Tionghoa di kota ini.

Pasalnya, vihara Boen San Bio juga identik dengan sejarah panjang etnis Tionghoa di Tangerang yang terkenal dengan sebutan Cina Benteng. Usia vihara ini pun termasuk yang sudah tua karena didirikan pada akhir abad ke-17, atau tepatnya tahun 1689.

Mempunyai sejarah dan desain bangunan yang memanjakan mata, pastinya menarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai Vihara Boen San Bio. Simak terus artikel ini untuk mengetahui fakta menariknya.

Mengenal Vihara Boen San Bio

Mempunyai bentuk bangunan yang kerap menyita perhatian, berikut ini beberapa hal yang perlu kamu tau dari Vihara Boen San Bio:

1. Sejarah Vihara Boen San Bio

Vihara Boen San Bio, juga dikenal dengan nama Vihara Nimmala atau Kelenteng Boen San Bio merupakan bangunan yang difungsikan sebagai tempat peribadatan umat agama Budha. Sejarah pendiriannya pun tidak lepas dari kedatangan bangsa Tionghoa yang datang ke Nusantara.

Salah seorang saudagar asal Tionghoa, Lim Tau Koen menjadi tokoh yang menginisiasi pendirian vihara ini. Ia pun mendirikan vihara ini sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan pemujaan orang-orang Tionghoa sekaligus meletakkan patung Dewa Bumi.

Adapun nama Boen San Bio mempunyai arti sekaligus harapan kebajikan setinggi gunung. Sejak tahun 1978, vihara ini kemudian dikelola oleh Yayasan Vihara Nimmala.

2. Simbol keberagaman dan toleransi

Hal menarik lainnya dari Vihara  Boen San Bio adalah fungsinya yang juga menjadi simbol keberagaman dan toleransi beragama. Salah satu buktinya yaitu pada momen perayaan Imlek di mana banyak juga penduduk muslim yang datang.

Letak vihara ini juga berdekatan dengan sejumlah tempat ibadah agama lainnya. Pada bagian belakang, terdapat masjid yang digunakan Islam untuk beribadah, serta pura peribadatan agama Hindu persis di sebelahnya.

Selain itu, di dalam vihara ini juga terdapat petilasan tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat, yakni Raden Surya Kencana dan istrinya. Petilasan ini juga sering kali didatangi pengunjung yang hendak ziarah atau sekadar berkunjung.

3.  Detail bangunan Vihara Boen San Bio

Vihara Boen San Bio mempunyai detail bangunan yang menarik perhatian dengan kesan megahnya. Dominasi warna merah, kuning, dan biru, bangunan ini tampak begitu mencolok dan meriah dari kejauhan.

Saat memasuki gerbang masuk, kamu akan menemukan patung naga dan burung phoenix (fenghuang) pada bagian atapnya. Kemudian pada bagian sebelah kiri, terdapat sejumlah botol minyak yang biasa digunakan untuk sembahyang.

Memasuki halaman depan, kamu juga akan kembali menemukan sepasang patung berbentuk singa (cioksay). Pada bagian koridor, terdapat hiolo yang terbuat dari marmer sebagai tempat membakar hio atau dupa.

Ruangan untuk persembahan kepada nenek moyang juga tersedia lengkap dengan meja altar dan patung dewa. Bahkan, tersedia taman yang juga digunakan sebagai tempat pemujaan.

Berkunjung ke vihara ini pastinya akan memberikan kamu pengalaman berbeda dengan arsitektur bangunan dan cerita sejarah di baliknya. Adapun lokasi Vihara Boen San Bio berada di Pasar Baru, Tangerang.

Dengan informasi di atas, apa kamu tertarik untuk mengunjungi vihara ini sebagai salah satu destinasi wisata religi dan sejarah di Tangerang? Nah, kamu juga bisa eksplor lebih dalam mengenai kebudayaan dan tradisi Nusantara di laman Indonesia Kaya. Semoga informasi di atas membantu!

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *