Tidak sedikit orang-orang di luar negeri menyebut jika Pulau Obi merupakan harta karun terbesar di Indonesia. Hal itu wajar mengingat di Pulau Obi itu terdapat cadangan nikel yang angkanya mencapai 1,4 miliar ton biji. Tambang nikel di Pulau Obi disebut juga sebagai penyumbang terbesar pertambangan nikel yang ada di tanah air dengan cadangan sekitar 39% dari total nasional. Bukan hanya nikel saja namun di Pulau Obi itu juga menyimpan cadangan tambang yang angkanya mencapai 92,48% dari total nasional. Di mana salah satu jenis nikel yang banyak ditemukan di Pulau Obi itu adalah tipe laterit. Nikel tipe Laterit sendiri mempunyai keunikan di dalam proses pembentukannya. Lantas Bagaimana proses pembentukan dari nikel Laterit itu ?.
Mengetahui Proses Pembentukan Nikel Laterit
Laterit merupakan jenis nikel yang terbilang sangatlah unik dikarenakan proses pembentukannya diawali dengan pelapukan batuan ultrabasa bernama harzburgit. Dimana batuan itu mengandung banyak sekali olivin, magnesium, silikat dan besi yang biasanya di dalamnya berisi 0,30% nikel. Diketahui Semua material yang terdapat pada nikel itu memiliki sifat mudah larut ketika proses literisasi. Barulah setelah proses pelarutan itu selesai akan berubah menjadi konsentrasi endapan dari hasil proses pengayaan unsur Ci, Cr, fe, Al, Ni. Umumnya proses literasi itu dapat berlangsung dalam kurun waktu jutaan tahun yang dimulai dari batuan ultrasonik hingga berhasil berubah menjadi residu Nikel. Tentunya semua itu akan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor di dalam prosesnya mulai dari iklim, topografi, struktur geologi hingga vegetasi. Di dalam permukaan air yang mempunyai kandungan CO2 unsurnya akan kembali meresap ke tanah. Dengan begitu mengakibatkan proses fluktuasi air tanah yang kaya akan CO2. Setelah itu prosesnya berkontak dengan zona saprolit yang mampu menghasilkan mineral tidak stabil dan terbawa di olivin dan piroksen. Mineral Ni , Mg itu kemudian akan mengalami proses pelarutan sehingga bisa terbawa ke dalam aliran tanah. Pada saat larutan itu sudah terbawa ke dalam aliran tanah nantinya akan menghasilkan mineral baru. Berikutnya endapan magnesium nikel dan silikon yang terjadi itu akan berubah menjadi batuan tanah yang dinamakan dengan mineral garnierit. Untuk mineral garnierit di di dalamnya mengandung Ni yang sudah diturunkan dikarenakan resapan air. Perlu diketahui bahwa jika prosesnya itu berlangsung secara terus-menerus nantinya akan terjadi pengayaan supergreen di zona Saprolit.
Bagaimana Potensi Nikel Laterit itu di Indonesia
Banyak orang yang meyakini jika Nikel Laterit ini bisa menjadi sumber daya terbaik di masa yang akan datang pada dunia pertambangan. Hal itu dikarenakan keberadaan endapan dari nikel ini mencapai angka 73% di seluruh dunia. Di mana Indonesia termasuk ke dalam negara yang mempunyai biji nikel jenis ini dalam jumlah besar. Untuk biji Nikel Laterit sendiri yang ada di Indonesia itu kebanyakan tersebar di pulau Kalimantan, sulawesi dan Papua. Bukan hanya itu saja namun nikel jenis ini juga banyak ditemukan di Pulau Obi Maluku Utara. Keunggulan dari biji nikel satu ini yaitu mempunyai lapisan utama yang didalamnya mengandung limonite, smectite dan saprolit. Sedangkan untuk Indonesia sendiri merupakan negara yang mempunyai biji nikel limonite dan saprolit cukup banyak yakin mencapai 0,6% hingga 2,23%.
Demikian ulasan singkat mengapa Pulau Obi disebut sebagai harta karun terbesar di Indonesia karena kaya akan nikel Laterit.